بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ.
Saudara-saudari Muslimin Muslimat yang berbahagia,
Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan segala nikmat kepada kita semua, yakni nikmat iman, islam, dan kesehatan sehingga kita masih bisa menikmati segala kuasa Allah Subhanahu Wa Ta’ala hingga sampai saat ini.
Sholawat serta salam mari kita selalu haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam. Semoga dengan senantiasa bersholawat kepada beliau akan menjadikan kita sebagai umatnya yang kelak akan mendapatkan syafaat al-‘udzma fii yaumil qiyamah, aamiiin.
Saudara saudari yang dirahmati Allah,
Alhamdulillah pada tahun ini tanggal 27 Rajab 1444 Hijriah, kita masih diberi umur dan kesempatan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk memperingati salah satu momentum luar biasa yang pernah terjadi dalam sejarah agama islam berupa peristiwa isra mi’raj.
Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. Adapun Isra Mi’raj merupakan peristiwa dua perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam dalam waktu satu malam. Peristiwa ini merupakan peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada saat yang sama Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan sholat lima waktu sehari semalam. Allah SWT berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya” Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS Al-Isra ayat 1)
Beberapa hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj tersebut yakni:
Pertama, Isra’ dan Mi’raj adalah suatu hal yang haq karena sharih, sangat jelas dan eksplisit disebutkan dalam kitab Al-Qur’an dan hadis shahih yang cukup panjang isinya, riwayat imam Muslim dari sanad Anas bin Malik. Semua itu adalah sebuah kejadian yang pasti telah terjadi, pasti benar adanya, dan tidak ada keraguan sama sekali meskipun akal manusia tidak dapat menjangkau. Semua ini terjadi dalam rangka menguji dan mengukur ketebalan iman seseorang. Peristiwa yang telah mengajarkan kepada seluruh umat manusia bahwa agama tidak hanya bisa diukur dengan akal semata, ada hal-hal yang berada dalam kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang hanya bisa dipercaya dengan penuh keyakinan tanpa ada keraguan sedikit pun.
Saudara saudari yang berbahagia,
Hikmah yang kedua, sebelum Nabi Muhammad menghadap Allah SWT pada saat mi’raj, beliau dibedah dadanya, dibersihkan hatinya meskipun hati Nabi sebenarnya sudah pasti bersih karena beliau ma’shum (suci dari dosa).
Sebagaimana yang termatub dalam kitab Simthut Durrar, Habib Ali Al Habsyi:
وَمَا أَخْرَجَ الْلأَمْلَاكُ مِنْ قَلْبِهِ أَذَى وَلَكِنَّهُمْ زَادُوْهُ طُهْرًا عَلَى طُهْرٍ
“Malaikat tidak menghilangkan kotoran dari hati Nabi, tetapi agar hati yang suci semakin menjadi suci”.
Pembersihan hati ini dilakukan sebelum Rasulullah menerima tugas shalat lima waktu. Hal ini juga menjadi pelajaran bagi kita sebagai umatnya yang banyak dosa bahwa saat akan menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala hendaknya lebih dahulu kita bersihkan hati kita masing-masing. Maksudnya, apabila kita hendak menunaikan shalat harus dimulai dengan hati yang suci, khusyu’ tidak memikirkan bab dunia.
Saya masih ingat dalam satu kesempatan setelah sholat subuh berjama’ah, ketika beliau al-Mukarrom KH. Ahmad Munawwir Asy’ari mengatakan: “Apabila kalian masih sulit untuk khusyu’ dalam sholat, minimal kalian mencoba berusaha untuk khusyu’, usaha itu yang dinilai oleh Allah, diterima atau tidaknya itu urusan Allah. Kalau kita sudah berusaha, serahkan semuanya sama Allah, tidak hanya sholat namun dalam hal beribadah lainnya. Setelah itu maka hati kalian akan menjadi tenang.”
Saudara saudari rahimakumullah,,
Akhirnya, Semoga dengan adanya peristiwa isra mi’raj akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala sehingga kita akan lebih bersemangat untuk beribadah kepada-Nya. Semoga Allah selalu melimpahkan taufiq, inayah, serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita selalu menjadi hamba-Nya yang bertaqwa dan beriman., Aamiiin.
Semoga bermanfaat,
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Penulis: Rizal Ali Mustofa